Skip to main content

laporan ilmiah pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan kacang hijau

Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena masih banyak para petani yang belum memaksilmalkan pengunaan pupuk kandang ( kotoran sapi). Penulis melakukan penelitian pertumbuhan tanamankacang hijau dengan persentase pupuk kandang yang berbeda-beda. Dari berbagai dasar-dasar teori telah dipaparkan kandungan-kandungan dalam pupuk kandang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, memang benar bahwa pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan dari penelitian kami, pupuk kandang yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, dan harus sesuai dengan kondisi tanah, contohnya kalau tanah yang memiliki kadar nutrisinya rendah akan membutuhkan presentase pupuk kandang yang lebih banyak.


Bab 1 : Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah

Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah nutrisi. Salah satu sumber nutrisi adalah pupuk kandang( kotoran sapi ).

Sesuatu di sebut makalah, jika ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, antara apa yang ada dan apa yang seharusnya, dan apa yang tersedia dengan apa yang dibutuhkan. Perumusan masalahnya adalah :

a) . pengunaan pupuk kandang yang belum optimal
b). Takaran yang belum efektif dalam penggunaan pupuk kandang

B. Perumusaan Masalah

a). Apakah ada pengaruh pupuk kandang ( kotoran sapi ) terhadap pertumbuhan kacang hijau ?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui kadar pupuk kandang yang terbaik ( kotoran sapi ) bagi pertumbuhan tanaman ( kacang hijau ).

D. Manfaat Penelitian

1). Bagi petani kacang hijau/ kecambah :

Mengetahui media tanam yang baik/ optimum bagi pertumbuhan tanaman kacang hijau, khususnya pengaruh pupuk kandang ( kotoran sapi ) terhadap pertumbuhan tanaman ( kacang hijau) sehingga para petani dapat mendapa kan hasil yang maksimal.
2). Pelajar/Mahasiswa/ilmuan, dapat dijadikan sebagai sumber rujukan untuk melakukan penelitian atau sebagai perbandingan.
3). Kalangan umum, dapat dijadikan sebagai ilmu untuk menambah wawasan.

Bab 2 : Tinjauan Pustaka
A. Dasar Teori

Pertumbuhan adalah perubahan biologis yang dipengaruhi hormon ataupun enzim yang terjadi pada mahluk hidup dan ditandai dengan penambahan ukuran yang bersifat irreversibel ( tidak dapat kembali ) 
Pertumbuhan tanaman salah satunya dipengaruhi oleh nutrisi.Nutrisi terdiri dari unsur-unsur atau senyawa kimia sebagai sumber materi untuk sintentis berbagai komponen sel yang diperukan selama pertumbuhan.

Salah satu nutrisi bagi tumbuhan adalah kotoran sapi. Kotoran sapi adalah salah satu pupuk kandang yang digunakan petani untuk menambah zat/nutrisi yang terkandung didalam tanah. Biasanya pupuk kandang ( kotoran sapi ) dicampur dengan media tanam sebelum biji ditanam.

Pupuk kandang mengandung unsur hara mikro dan makro. Pupuk kandang makro mengandung fosfor, nitrogen dan kalium. Unsur hara mikro yang terkandung antara lain : K, Mg, S, Na, Fe, Cu, dll. Pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal pupuk kandang yang baik/ yang telah baik memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak dan baunya tidak berkurang. Jika tidak memenuhi cciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Pengunaan pupuk kandang yang baik dicampur dengan media tanam secara merata.

Pupuk kandang mengandung 3 golongan komponen, yaitu litter (kotoran/sampah), ekscreta padat (bahan keluaran padat) dari binatang, dan ekscreta cair (urin). Sifat/keadaan dan konsentrasi relatif dari komponen-komponen ini dalam macam-macam pupuk kandang adalah sangat berbeda, tergantung dari jenis binatangnya, cara pemberian makanannya dan pemeliharaan binatang-binatang tersebut.

Sisa-sisa tanaman yang merupakan kotoran pada pupuk kandang biasanya tinggi kandungan karbohidrat, terutama selulosa, dan rendah kandungan nitrogen maupun mineral. Nitrogen dan mineral terkandung tinggi pada urin, dan kandungan karbohidratnya sangat kecil. Sedangkan ekscreta padat memiliki kandungan protein yang tinggi, sehingga memberika suatu media yang lebih seimbang bagi perkembangan mikro organisma. Komposisi kimiawi pupuk kandang dari berbagai jenis binatangnya adalah sebagai berikut:
Unsur-unsur kimiawi
Pupuk Kandang
Domba (%) ** 
Kuda (%) *** 
Sapi (%) ** 
Ether
2,8
1,9
2,8
Air dingin
19,2
3,2
5,0
Air panas
5,7
2,4
5,3
Hemisellulosa
18,5
23,5
18,6
Sellulosa
18,7
27,5
25,2
Lignin
20,7
14,2
20,2
Total Protein
25,5
6,8
14,9
Debu
17,2
9,1
13,0
Katerangan:
** Ekskreta padat dan cair         ***  Ekskreta padat saja


Pupuk kandang dari kotoran domba kandungan proteinnya tinggi, juga air dingin sebagai pelarut bahan-bahan organik dan debunya, tapi pupuk kandang kotoran domba rendah kandungan sellulosa. Pupuk kandang dari kotoran kuda rendah kandungan proteinnya dan tinggi kandungan sellulosanya dan hemisellulosa. Sedangkan pupuk kandang dari kotoran sapi persentase kandungan unsur-unsurnya berada diantara kedua jenis pupuk kandang tersebut.

Sejumlah hasil analisis menyatakan bahwa pupuk kandang yang dalam keadaan dingin mengandung 70% - 80% air, 0,3% - 0,06% nitrogen, 0,1% - 0,4% fosfor sebagai P2O5, dan 0,3% - 1,0% potasium sebagai K2O.

Satu ton pupuk kandang yang masih segar mengandung 400 - 600 pounds bahan kering, dengan susunan didalamnya mengandung 10 pon nitrogen, 6 pon P2O5 dan sekitar 10 pon potasium. Setengah dari jumlah nitrogen dan sebagian besar dari kedua unsur lainnya dalam bentuk terlarut dalam air, dengan demikian dapat segera dimanfaatkan oleh berbagai tanaman bagi pertumbuhan dan perkembangannya.

Berikut ini adalah tabel sifat keadaan kelembaban dan unsur-unsur kimiawi (nitrogen, P2O5, dan K2O) pada beberapa pupuk kandang berdasarkan jenis binatangnya.
Pupuk Kandang
Kelembaban (%)
Nitrogen (%)
P2O5 (%)
K2O (%)
Lembu, Sapi
80
1,67
1,11
0,56
Kuda
75
2,29
1,25
1,38
Domba
68
3,75
1,87
1,25
Babi
82
3,75
3,13
2,50
Ayam
56
6,27
5,92
3,27
Merpati
52
5,68
5,74
3,23





  Standar tanah yang untuk pertumbuhan tanaman adalah sebagai berikut:
      1. berwarna hitam
      2. tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering
      3. mengandung unsur makro dan mikro seperti berikut:

Nitrogen (N) 0,59 %
Phosfat (P2O5) 0,70%
Potasium (K) 3,90%
Magnesium (Mgo) 10,00%
Karbon (C) 24,65
Kalsium (Ca) 1,01%
Sulfur (S) 8,01%

B. Hipotesis
Ketersedian nutrisi bisa diberikan melalui pemberian pupuk, salah satunya pupuk kandang ( k. Sapi). Kotoran sapi mempunyai kandungan kabrohidrat tinggi yaitu 25 %, pemberian terlalu banyak akan menyebabkan bakteri pengurai sangat aktif, menyebabkan tanah menjadi asam, sedangkan tanah asam tidak baik untuk pertumbuahan sebagian tanamaan, dan dari data yang ada pemberian dosis pupuk kandang ( kotoran sapi ) yang baik tergantung dari jenis itu sendiri, tanah yang sangat miskin unsur hara harus membutuhkan dosis pupuk kandang yang sangat besar “ 50-70 %), tetapi untuk tanah yang kandunganya kaya unsur hara , seperti tanah humus, sebaik nya dosis diberikan antara 10 %- 20%.

Dari teori yang kami dapatkan maka hipotesis kami, “ media tanam yang baik adalah media tanam yang memenuhi sarat-sarat, salah satu sarat ketersediaan nutrsi bagi tanaman itu sendiri.

Bab 3 : Bahan dan Metode Penelitian
A. Alat dan Bahan
1. Polybag 4 buah
2. tanah secukupnya
3. kotoran sapi secukupnya
4. biji kacang hijau
5. air sumur
6. sendok tanah
7. gelas pelastik ( untuk menyiram)
8. lidi dan tempelan ( untuk memberi tanda)
9. pengaris
10. pulpen

B. Cara Kerja
1. Menyiapkan 4 buah polybag
2. Isi polibek masing-masing dengan perbandingan tanah disetiap polibek sebagai
sebagai berikut :
Polybeg 1 : 0% pupuk kandang
Polybag 2 : 10 % pupuk kandang
Polybag 3 : 20% pupuk kandang
Polybag 4 : 25% pupuk kandang

3. Memilih biji yang terbaik dan seragam
4. Menanam biji yang telah dipilih masing-masing 10 biji untuk setiap polybag,
Usahakan ditanam secara merata.
5. Menyiram biji yang telah ditanam dalam polybag dengan air secukupnya.
6. Memberi tanda untuk masing-masing biji yg ditanam dengan menancapkan lidi
Yang telah diberi tanda dengan tempelan.
7. Mengamati setiap 24 jam sekali, selama 10 hari, dan mengukur pertambahan
panjang batang kecambah dengan pengaris.
8. Mencatat dalam tabel pengamatan.
C. Analisis Data
Dari percobaan yang kami lakukan dengan polybag yang berbeda kadar pupukkandangnya, terlihat bahwa ada perbedaan tinggi batang kacang hijau di setiap polybag.

Berikut analisis pertambaah batang kacang hijau untuk setaiap polybag :
A). Polybag 0% kotoran sapi,
Tanaman mulai tumbuh pada hari kedua menuju hari ketiga, dimana dari tabel pengamatan untuk hari ketiga menuju hari keempat , dimaan pertambahan batang tinggi batang kecambah sangat besar, yaitu antara 2 cm sampai 4 cm. Dan jua dari tabel pengamatan menunjukan untuk polybag 0% kotoran sapi, menunjukan pertumbuhan kacang hijau untuk setiap batang hampir samadimana terlihat untuk hari ke 10 tinggi batang berkisar antar 11 cm sampai 11,5 cm.

B). Polybag 10% kotoran sapi
Sama dengan yang lainya, tanaman mulai tumbuh apada hari kedua menuju hari ketiga, dan pertambahan batang tercepat terjadi pada hari ke 3 sampai hari ke 5, diman selisihnya berada diantara 2 cm sampai 5 cm, dan untuk hari selanjutnya pertambahan tinggi batang kecambah berada antara 1 cm sampai 2 cm. Untuk tinggi kecambah, yang paling tinggi adalah 11,5 cm.

C). Polybag 20% kotoran sapi
Tanaman mulai tumbuh pada hari ke 2 menuju hari ke 3, dari data dalam tabel pengamatan untuk hari ke 3 yang tinggi kecambahnya 4 cm, hanya satu kecambah, tidak seperti polybag 0% k.S, yang dimana untuk kecambah nya yang tingginya 4 cm sebanyak 4 kecambah. Kecambah pada polybag ini juga memiliki tinggi batang yang paling tinggi disetiap polybag, dimana untuk kecambah kacang hijau ada yang mencapai tinggi 16 cm dan rata-rata nya mencapi 14,5 cm.

D). Polybag 25% kotoran sapi
Sama dengan yang lainya tanaman mulai tumbuh pada hari ke 2 menuju hari ke 3. Dimana selisih pertambahan tinggi batang kecambah paling tinggi hari ke 3 menuju hari sampai hari ke 5, dimana selisinya diantar 2 cm sampai 4 cm, kecambah tertinggi adalah 14 cm dengan rata-ratanya 11,5 cm.

Bab 4 : Hasil dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
Tabel Pengamatan Polybag 1 ( 0% Pupuk Kandang )
No
Kecambah Ke-
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Rata -rata
1.
1
0
0
4
7,5
8
9
9,5
10
11
11,5
1,15
2.
2
0
0
3
7
8
8,5
9
9,5
10
11,5
1,15
3.
3
0
0
1
5
8
9
9,5
10
10,5
11
1,1
4.
4
0
0
3
5,5
6
7
8
9
9,5
11
1,1
5.
5
0
0
4
7,5
8
8,5
9
10
10,5
11
1,1
6.
6
0
0
3
5
7
8,5
9
10
11
11,5
1,15
7.
7
0
0
4
7,5
8
9
10
10,5
11
11,5
1,15
8.
8
0
0
2
5
8
9
10
10,5
11
11,5
1,15
9.
9
0
0
4
8
9
9,5
10
10,5
11
11,5
1,15
10.
10
0
0
2
7,5
8
9
10
10,5
11
11,5
1,15
rata-rata
0
0
3
3,55
1,25
0,9
0,7
0,7
0,6
0,7



Tabel Pengamatan Polybag 2 ( 10% Pupuk Kandang )
No
Kecambah Ke-
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Rata -rata
1.
1
0
0
1
4,5
6
8
9
10
11,5
12
1,2
2.
2
0
0
1
6
7
8
9
10
11
11,5
1,15
3.
3
0
0
2
7
8
9,5
10
10,5
11
11,5
1,15
4.
4
0
0
2
4
9
10,5
11
12
13
14
1,4
5.
5
0
0
2
6
8
9
10
11
11,5
12
1,2
6.
6
0
0
1
4
7
8
10
11
12
13
1,3
7.
7
0
0
0
6
8
8,5
9
10
11
12
1,2
8.
8
0
0
3
6
8
8,5
10
10,5
11
12
1,2
9.
9
0
0
4,5
7
9
9,5
11
11,5
12
12,5
1,25
10.
10
0
0
3
6,5
9
10
11,5
12
12,5
13
1,3
rata-rata
0
0
1,95
3,75
2,2
1,05
1,1
0,8
0,75
0,7



Tabel Pengamatan Polybag 3 ( 20% Pupuk Kandang )
No
Kecambah Ke-
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Rata –rata
1.
1
0
0
1
5,5
7
10
11
12
12,5
13
1,3
2.
2
0
0
2
6
8
9
9,5
12
13
14
1,4
3.
3
0
0
2
6
9
10
10,5
11
12
14
1,4
4.
4
0
0
4
8
10
11
12
14
14,5
15
1,5
5.
5
0
0
3
7
9
12
13
14
14
14,5
1,45
6.
6
0
0
3
7
10
11
14
14,5
15
16
1,6
7.
7
0
0
3
7
9
11
13
14
14,5
16
1,6
8.
8
0
0
3
6
8
10
12
12,5
14
15
1,5
9.
9
0
0
3
6,5
9
10
11
12
13
14
1,4
10.
10
0
0
1
2
5
7
9
11
13
15
1,5
RATA-RATA
0
0
2,5
3,5
2,35
1,6
1,3
1,1
0,8
1,1



Tabel Pengamatan Polybag 4 ( 25% Pupuk Kandang )
No
Kecambah Ke-
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Rata –rata
1.
1
0
0
1,5
5
7
9
10
10,5
11
12,5
1,25
2.
2
0
0
2
4,5
6
8
9
10
10,5
11
1,1
3.
3
0
0
3
5,5
7,5
10
11
12
13
14
1,4
4.
4
0
0
2
4,5
5
7
8
9
10
11
1,1
5.
5
0
0
3
6,5
7
7,5
8
9
10
11
1,1
6.
6
0
0
3
6,5
8
9
9,5
10
10,5
11
1,1
7.
7
0
0
3
6
9
10
10,5
11
12
12,5
1,25
8.
8
0
0
3
4
6
7
7,5
9
10
11
1,1
9.
9
0
0
2
5
7
8
8,5
10
11
12
1,2
10.
10
0
0
0
4
5
6
8
8,5
9
10
1,1
RATA-RATA
0
0
2,3
3,2
1,6
1,6
0,85
0,9
0,8
0,9



Tabel Pengamatan ( rata-rata) per polybag
No
Kecambah
Hari ke-1
Hari ke-2
Hari ke-3
Hari ke-4
Hari ke-5
Hari ke-6
Hari ke-7
Hari ke-8
Hari ke-9
Hari ke-10
Rata -rata
1.
0% k.sapi
0
0
3
3,55
1,25
0,9
0,7
0,7
0,6
0,7
1,14
2.
10% k.sapi
0
0
1,95
3,75
2,2
1,05
1,1
0,8
0,75
0,7
1,23
3.
20% k.sapi
0
0
2,5
3,5
2,35
1,6
1,3
1,1
0,8
1,1
1,425
4.
25% k.sapi
0
0
2,3
3,2
1,6
1,6
0,85
0,9
0,8
0,9
1,215







Pembahasan

Dari pengamatan yang telah kami lakukan, terlihat bahwa presentase pupuk kandang yang berbeda akan mengakibatkan pertambahan panjang batang tanaman kacang hijau yang berbeda pula. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk kandang mempengaruhi pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan analisis data pertumbuhan tanaman perhari disetiap polybag, terlihat bahwa tanaman mulai mengalami pertumbuhan pada hari kedua menuju hari ketiga dan selisih pertambahan panjang batang tanaman kacang hijau paling besar antara hari ketiga, keempat dan kelima. Sedangkan pada hari keenam hingga hari kesepuluh, selisih pertambahan panjang batang tanaman kacang hijau tidak terlalu jauh bahkan hampir sama dengan hari sebelumnya. Dan juga untuk polybag yang tidak ada pupuk kandangnya (0% pupuk kandang) terlihat dari grafik untuk pertumbuhannya pada hari kedua hingga hari kelima memiliki selisih pertambahan panjang batang tanaman kacang hijau yang terbesar diantara polybag lainnya pada hari-hari tersebut.

Dari hasil akhir yang kami peroleh terlihat persentase pupuk kandang yang terbaik untuk tanaman kacang hijau adalah pada kadar 20% pupuk kandang didalam tanah karena sesuai dasar teori pupuk kandang yang baik adalah yang sesuai dengan kebutuhan tanaman, jadi pupuk kandang tersebut tidak boleh terlalu berlebihan ataupun terlalu sedikit. Perlu diperhatikan juga bahwa selain pupuk kandang, banyak faktor lain yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, seperti cahaya, air dan masih banyak lagi, untuk faktor lain selain nutrisi, kami beri perlakuan yang sama.

Perlu diperhatikan Pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bisa optimal pupuk kandang yang baik/ yang telah baik memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak dan baunya tidak berkurang. Jika tidak memenuhi cciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Pengunaan pupuk kandang yang baik dicampur dengan media tanam secara merata dan pemberian dosis juga bergantung dari jenis tanah, seperti tanah yang memiliki nutrisi yang miskin memerukan dosis yang besar, sebaliknya yang memiliki kandungan unsur hara yang banyak, akan memerukan dosis yang tidak terlalu banyak. Dan peru diingat pupuk kandang tidak mempunyai sifat yang merusak tanah.

Bab 5 : Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan

Pupuk kandang ( kotoran sapi ) yang terbaik memiliki persentasi berkisar antar 20%, dan juga pemberian pupuk kandang harus sesuai dengan jenis tanahnya.

B. Saran

Bagi peneliti lain :
1. Sebelum penanaman, terlebih dahulu dilakukan perendaman untuk memcah dormansi biji itu sendiri. Jadi sebaiknya perendaman lebih dimaksimalkan agar dapat berhasil memecahkan dormansi biji yang akan ditanam. Sehingga kesalahan pengamatan lebih dapat dimaksimalkan.
2. Memilih biji kacang yang masih segar sehingga dapat memaksimalkan hasil penelitian.
3. Kodisi tanah dan air harus steril.
Bagi petani :
1. Pengunaan pupuk kandang dengan dosis yang pas dan sesuai dengan jenis tanah.

Daftar Pustaka
http://4pertanian.blogspot.com/2011/01/fisiologi-tumbuhanpengaruh-ph-terhadap.html http://www.litbang.deptan.go.id
http://www.google.co.id/
buku lks Eksis Biologi kelas XII Semester 1
http://wikipidia.co.id

Lampiran

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

LAPORAN ILMIAH PROSES PEMBUATAN TAPE KETAN DAN TUAK

Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul ‘’ cara membuat Tape Ketan dan Tuak ’’. Dalam menulis laporan ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Sabaruddin Ahmad S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ilmiah ini dapat terselesaikan. Disini kami juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ilmiah ini. Semoga apa yang diharapkan kami, selaku penulis dapat dicapai dengan sempurna. Singkawang, 14 febuari 2013 Penulis  

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME              Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Disamping paskan itu, perjuangan mereka juga didukung oleh seluruh umat Islam di berbagai wilayah setempat yang menjadikan “kekuatan” yang dahsyat sehingga mereka dapat melepaskan diri dari belenggu imperialisme. Perjuangan mereka biasanya terwujud dalam bebrapa bentuk kegiatan, seperti (1) gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata, dan (2) gerakan pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan itu. Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitupadatanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh