Skip to main content

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME
            

Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Disamping paskan itu, perjuangan mereka juga didukung oleh seluruh umat Islam di berbagai wilayah setempat yang menjadikan “kekuatan” yang dahsyat sehingga mereka dapat melepaskan diri dari belenggu imperialisme.

Perjuangan mereka biasanya terwujud dalam bebrapa bentuk kegiatan, seperti (1) gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata, dan (2) gerakan pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan itu.

Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitupadatanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh Tentara sekutu. Dan bangsa Indonesia harus mempertahankan kemerdekaan yaitu dengan

perjuangan bersenjata melawan Belanda yang didukung oleh Tentara Sekutu yang ingin berusaha menguasai kembali Indonesia sebagai negara jajahan.

Negara Islam kedua merdeka dari penjajahan adalah Pakistan, yaitu pada tanggal 15 Agustus 1947, ketika Inggris menyerahkan kedaulatannya di India kepada dua Dewan Konstitusi, satu untuk India dan satu untuk Pakistan. Presiden pertama Pakistan adalah Muhammad Ali Jinnah.

Di Timur Tengah, Mesir secara resmi memperoleh kemerdekaan tahun 1922 dari Inggris, tetapi dalam pemerintahan Raja Faruk pengaruh Inggris sangat besar. Baru pada masa pemerintahan Jamal Abdul Nasser yang menggulingkan raja Faruk 23 Juli 1952, Mesir menganggap dirinya benar-benar merdeka. Sama dengan Mesir, Irak merdeka secara formal tahun 1932, tetapi rakyatnya baru merasakan benar-benar merdeka tahun 1958.Sebelumitu, negara-negara sekitar Irak telah mengumumkan kemerdekaannya seperti Syiria, Jordania, Sudan dan Marokotahun 1956 M, Aljazair tahun 1962.Semuanya membebaskan diri dari Prancis. Di dalam waktu hampir bersamaan, Yaman Utara, yaman Selatan, dan Emirat Arab memperoleh kemerdekaannya pula.

Di Asia Tenggara, Malaysia, yang waktu itu termasuk Singapura, mendapat kemerdekaan dari Inggristahun 1957, danBrunai Darussalam tahun 1984 M. demikianlah, satu per satu negeri-negeri Islam memerdekakan diri dari penjajahan. Bahkan beberapa di anataranya baru mendapat kemerdekaan pada tahun-tahun terakhir, seperti negara-negara Islam yang dulunya bersatu dalam Uni Soviet, yaitu Uzbekistan, Turkmenia, Kirghistan, Tajikistan dan Azerbaijan pada tahun 1992, dan Bosnia memerdekakan diri dari Yugoslavia juga pada tahun 1992.

Namun, sampai saat ini masih ada umat Islam yang berharap mendapatkan otonomi sendiri, atau paling tidak menjadi penguasa atas masyarakat mereka sendiri.Mereka itu adalah penduduk minoritas muslim dalam negara-negara nasional, seperti Kasymir di India, Moro di Filipina, dan sebagainya. Meskipun mereka hidup dalam negara merdeka, namun status sebagai minoritas seringkali menyulitkan mereka dalam meningkatkan kesejahteraan hidup.

Demikianlah beberapa kondisi negara-negara Islam di berbagai wilayah dalam berjuang melepaskan diri dari imperialism Barat. Perjuangan mereka untuk melepaskan diri dari penjajahan akhirnya membuahkan hasil, dan mereka memperoleh kembali kemerdekaannya setelah melalui perjuangan yang gigih dan tidak mengenal lelah.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

LAPORAN ILMIAH PROSES PEMBUATAN TAPE KETAN DAN TUAK

Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul ‘’ cara membuat Tape Ketan dan Tuak ’’. Dalam menulis laporan ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Sabaruddin Ahmad S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ilmiah ini dapat terselesaikan. Disini kami juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ilmiah ini. Semoga apa yang diharapkan kami, selaku penulis dapat dicapai dengan sempurna. Singkawang, 14 febuari 2013 Penulis ...

PETUNJUK PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

PETUNJUK PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN A.    TUJUAN Mengetahui adanya karbohidrat, lemak, dan protein pada makanan. B.     ALAT DAN BAHAN Alat 1.        Tabung reaksi 2.        Mortar 3.        Plat tetes 4.        Kertas buram 5.        Pembakar Spirtus Bahan 1.        Larutan benedict (Fehling A + Fehling B) 2.        Larutan lugol 3.        Larutan biuret (NaOH 20% + CuSO4 0,1 M) 4.        Berbagai bahan makanan C.     CARA KERJA I.       UJI KARBOHIDRAT (AMILUM) 1.     Hancurkan bahan makanan yang akan diuji menggunakan mortar porselein. 2.     Masukkan masing-masing baha...