Sebagaimana halnya masyarakat Melayu dan Filipina, pandangan mengenai masyarakat Jawa yang malas menjadi semakin kuat dan meluas sejak kekuasaan colonial Belanda atas pulau tersebut berkembang. Menjelang abad ke-19 khususnya setelah diterapkan system tanah paksa oleh Van Den Bosch, gagasan tentang masyarakat Jawa yang malas tampil dengan lebih mencolok dalam perdebatan antara golongan liberal dengan konservatif. Citra tentang masyarakat jawa yang malas tetap hidup sesudah itu dalam pikiran para penulis lain. Maka pada thun 1904, sejarawan ekonomi Clive Day, yang mengomentari situasi pada akhir abad ke 19, memberikan kesan sebagai berikut : “ Golongan pribumi yang tidak memiliki tanah maupun perdagangan yang mendukung mereka, dan yang menyewakannya kepada pihak-pihak lain tidak banyak jumlahnya, dan diserap kedalam organisasi desa setempat yang banyak sekali. Tingkat hidup-hidup rata-rata petani kelihatan rendah sekali jika diukur menurut standard barat.
Media Informasi Sejarah Indonesia dan Dunia, Artikel Sejarah, Review Buku, Makalah, dll.