Skip to main content

MAKALAH TENTANG SEJARAH PERKOTAAN (KOTA YERUSALEM)

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang Masalah
Selama seribu tahun, Yerusalem telah berada disalah satu persimpangan tersibuk. Mulai dari perperangan Raja Daud hingga serangan Teroris baru-baru ini,[1] Yerusalem secara konsisten terlibat dalam berbagai hal. Sekarang Yerusalem merupakan kota suci bagi tiga agama besar, dan fakta-fakta tersebut memegang peranan yang tidak kecil dalam berbagai konflik yang kita hadapi sekarang. Pada Zaman dahulu, karena Yerusalem terletak di titik vital di antara kekuatan-kekuatan besar- entah itu dari kekuatan Mesir, Babilonia, Persia, Romawi- banyak prajurit berhadapan dan berperang disana, dan itu memicu berbagai masalah besar. Akibatnya kota itu banyak dikuasai – pertama Melikisedek (kecuali ia orang Yebusit), diikuti ooleh bangsa Yebusit, bangsa Israel dibawah Daud, Babilonia, Persia, Yunani, Romawi, Kristen, Muslim, sampai akhirnya bagsa Yahudi merebut lagi
Yerusalem pada tahun 1967.[2]
Yerusalem kota perdamaian, telah menjadi arena konflik yang seolah tak ada habisnya. George Grant, seorang pendeta dan pendidik, mengutip seorang pengamat yang membuat sebuah penilayan tajam bahwa perseteruan terus-menerus di Yerusalem bukanlah sesuatu yang merusak pesona sejarahnya-perseteruan terus-menerus itulah pesona sejarah Yerusalem.[3] Walaupun (mungkin ada yang akan mengatakan gara-gara) adanya konflik tersebut, kota Yerusalem telah meninggali kita sebuah warisan yang tidak tergantung pada tentara, warisan yang berupa semangat.
Sebagai pembatas dalam penulisan makalah ini didasarkan pada penguasa-penguasa yang  berkuasa atas Yerusalem, lebih jelasanya dibagi dalam 3 Bab, yaitu, 1). Masa sebelum agama Kristen. Karena dalam masa ini mempunyai rentang waktu yang begitu panjang maka saya (penulis) hanya menjelasakan kota pada masa Abraham[4]/Ibrahim (tradisi Kristen/Islam) dan Yerusalaem pada masa raja Daud. 2). Masa Kristen, dala masa ini dijelaskan Yerusalem pada masa Yesus dan para rasul. Lebih jelasnya dipaparkan Yerusalem di bawah kekuasaan Romawi sampai dan gereja Kristen mula-mula. 3). Yerusalem dibawah pengaruh islam, pada masa ini penulis menjelaskan expansi islam dan Yerusalem pada masa perang salib, karena keterbatasan penulis membatasi penulisan makalah ini sampai dengan kejatuhan tentara perang salib sehingga Yerusalem kembali di bawah pengaruh kekuasaan muslim. Pembentukan Negara Israel tidak dipaparkan dalam makalah ini. Lebih jelasnya periode penulisannya yaitu Yerusalem dari masa Abraham/Ibrahim sampai dengan kejatuhan tentara  perang salib. 

Bab 2 Yerusalem pada masa sebelum agama Kristiani
Abraham di Yerusalem
Berabad-abad lalu, seorang laki-laki tua bernama Abraham dan putranya, Ishak, berjalan perlahan memuni kawasan yang nantinya menjadi kota Yerusalem. Menurut tradisi kristiani, ia dan anaknya Ishak naik kepunyak gunung untuk berdoa kepada Tuhan, dan bahwa mereka berdua akan kembali. Tapi sebenarnya Abraham telah merencanakan apa yang akan ia lakukan di puncak Gunug itu dan mengobarkan putranya disana (Kejadian 22:1-9).[5]
Tuhan telah menjajikan Abraham garis keturunan, tapi Tuhan telah secara spesifik menjajikan garis keturunan melalui Ishak. Tuhan menguji Abraham untuk pergi ketanah Moria, dan persembahkan dia disana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu (kejadian 22:2). Kisah ini dipahami sebagai ujian terhadap kencintaan atau dedikasi Abraham kepada Tuhan. Tapi sesungguhnya ini adalah ujian Iman. Tuhan berfirman kepada Abraham secara khusus. Ini adalah ujian apakah Abraham sungguh mempercayai janji Tuhan.
Kisah yang menggetarkan sekaligus mengagumkan ini sesuai dengan sejarah Yerusalem, karena lokasi Abraham nyariis mengorbarkan Ishak itu terjadi.[6] Berabad-abad setelah itu, generasi Israel berikutnya diberitahu bahwa Tuhan akan memilih sebuah tempat untuk menegakkan nama-Nya (Ulangan 12:5). Raja Daud mewujudkan tempat terakhir tersebut dengan merebut kota Yerusalem dari bangsa Yebusit (2 Samuel 5:6-10, 1Tawarikh 11: 4-9).

Daud dan Salomo
Ketika Musa memimpin bangsa itu membebaskan dari perbudakan beberapa abad kemudian, mereka telah berkembang menjadi amat banyak. Mereka menginvasi Kanaan dari timur, dari seberang sungai Yordan, salah satu contoh yang jelas adalah Yerusalem, yang didiami oleh bangsa Yebusit. Orang-orang Yebusit adalah adalah suku Kanaan. Kota mereka adalah benteng alami yang memang sudah memiliki persedian air. [7]
Ketika Daud akhirnya membuat keputusan strategis untuk meluncurkan serangan ke Yerusalem, orang-orang Yebusit yang bertahan menyepelekan peluang Daud. Mereka berkata kepadanya: “Engkau tidak sanggup masuk kemari, (2 Samuel 5:6). Begitu kota Yerusalem dalam gengamanya, Daud menjadikan Yerusalem sebagai “Kota Daud”[8] dan menjadi sebuah ibu kota sejati di bawah pengawasanya.
Salomo putra Daud merampungkan perkerjaan ini, satu generasi berikutnya, ketika Salomo mendirikan bait di Gunung Moria, fungsi tabernakel Daud dialihkan ke bait, dan nama Sion juga turut berpindah bersama fungsi-fungsi tersebut. Tidak hanya berpindah dari Gunung Sion ke Gunung Moria, tapi nama Sion tersebut juga diperluas maknanya menjadi nama lain bagi keseluruhan kota Yerusalem.
Pada masa Daud, dilanjutkan pada masa Salomo, Yerusalem menjadi pusat kerajan Ibrani (Israel). Juga pada masa salomo dibagunlah Bait Allah pertama kalinya.[9]
Penerus-penerus Salomo tidak begitu cakap dalam menjalakan pemerintahanya, dan bangsa Babilonia mengambil alih peranan mereka, bangsa Babilonia pun menghancurkan Yerusalem pada Tahun 856 SM. Nebukadezer menaklukan Yerusalem dan orang-orang Yahudi digiring ke pembuangan.[10]
Daniel ditawan din bawah pemerintahan Nebukadnezer, tapi ia cukup berpengaruh di Babilonia selama bertahun-tahun, hingga ke masa pemerintahan Darius dari Pesia. Meski begitu Daniel selalu menjadi warga Yerusalem, yang berkiblat kepada kota yang hancur itu.[11] Ia berdoa dengan menghadap ke Yerusalem, dan pembangunan kembali Yerusalem terbayang jelas dibenaknya. Dengan membaca kata-kata Yeremia, ia tau persis berapa lama pengasingan itu harus berlangsung tujuh puluh tahun (Daniel 9:2).
Bab 3 Yerusalem dalam Kekeristenan Awal
Herodes dan Bait Allah Kedua
Herodes adalah cucu seorang Edom yang telah beralih iman ke Yahudi.[12] Herodes adalah orang yahudi sepenuhnya, tetapi orang Yahudi lebih mengangapnya penjilat licik yang berkerja untuk bangsa Romawi. Salah satu alasan Herodes kesulitan membuat bangsa Yahudi mengakui dan menerimanya sebagai raja mereka adalah fakta bahwa ia adalah orang yang kejam dan paranoid. Kepribadian Herodes terungkap sepenuhnya ketika ia panic setelah mendengar kisah dari para majus dan memutuskan untuk membunuh semua bayi laki-laki di daerah Bethlehem ( Matius 2:16).
Di saat yang sama, bangsa Yahudi sangat bangga dengan bait yang didirikan oleh Herodes bagi mereka. Kompleks bait itu menempati kurang lebih seperenam luas area yang ada di Yerusalem. Bait tersebut diletakan di puncak Gunung Moria, menghadap ke arah timur dank e bukit Zaitun.[13]
Yesus Kristus dan Gereja Mula-mula
Raja Herodes meninggal pada tahun 4 SM. System penanggalan baru tercipta berabad-abad setelah kelahiran Kristus. Tapi kita sekarang tahu bahwa Yesus dari Nazaret sudah hampir pasti lahir di tahun 4 SM.[14] Setelah kebangkitan Yesus, para pengikut-Nya tersebar dimana-mana untuk mewartakan injil.
Menurut orang Kristen, system pengorbanan orang Yahudi telah dipenuhi dan digantikan oleh pengorbanan nyawa Kristus di kayu salaib. Sejak masa awal melanya, orang Kristen telah mulai memiliki pandangan tentang Yerusalem yang spiritual, Yerusalem yang surgawi.
Yesus memulai karyanya ketika ia berusia 30 tahun. Diakhir hidupnya Yesus memperediksi bahwa Yerusalem akan hancur. Pada tahun 66 M, terjadi pemberontakan melawan Romawi. Lebih dari sejuta orang meninggal selama pengepuran Yerusalem.[15] Orang-orang Kristen melihat kehancuran Yerusalem sebagai penghakiman Tuhan atas orang-orang Yahudi karena telah menolak Kristus.
Dalam fase sejarah selanjutnya, Yerusalem tidak hanya menjadi titik politik strategis. Setelah bangsa Romawi menjadi Kristen, dan pusat Romawi bergeser ke timur dan menjadi Bizantium, ibu kota Palestina adalah Caesarea dibawah hukum Kristen.
    
Bab 4 Yerusalem Era Muslim
Ketika Yerusalem jatuh “Umar juga berkunjung ke sana. Ketika Patrik Yerusalem , Sophronius, menemani khalifah yang sudah lanjut usia itu berkeliling ke tempat-tempat suci, ia sangat terkerjut melihat kesederhanan dan busana lusuh yang dikenakan tamu Arabnya itu.[16]
Penaklukan Yerusalem oleh pasukan Muslim, menandai era baru dalam penguasaan Kota ini. Yerusalem jatuh ke penguasa-penguasa Muslim di tahun 638 M.[17] Berabad-abad Yerusalem dibawah penguasa Muslim, Kekhalifahaan Fatima mesir, Dinasi Turki Seljuk berganti-ganti menguasai Yerusalem. Walapun penguasa sebelumnya juga Muslim, mereka megizinkan para penziarah Kristen dan peribadatan Kristen. Tapi dalam kekuasaan Fatima dan Seljuk berbagai kekejaman dilakukan, dan menyulut kemaran orang Kristen dimana-mana.[18]
Ketika situasi permasalahan yang baru ini berkecamuk di Yerusalem, Eropa akhirnya siap untuk memberikan perlawanan serius. Trifkovic menyatakan, “Perang Salib adalah respons militer yang terhambat dari Kristen Eropa terhadap tiga abad agresi Muslim ke wilayah-wilayah Kristen, system tidak adil terhadap masarakat pribumi di wilayah-wilayah tersebut, dan tindak kekerasana terhadap para penziarah Kristen.[19]
Biar bagaimanapun, Perang Salib pertama berhasil dengan ukuran perebutan kembali Yerusalem sehingga terbuka kembali bagi para penziarah Kristen. Setelah pengepungan berlangsung sebulan lebih sedikit, pihak yang bertahan menyerah, dibawah kepemimpinan Godfray dari Bouillon, pasukan perang salib membantai puluhan ribu penduduk, baik Muslim maupun Yahudi.[20] Setelah itu para prajurit perang salib memasuki Yerusalem, dan memasuki Gereja Makam Suci untuk berdoa.[21]
Godfray, seorang pemimpin yang jujur dan pertarung yang gigih, akhirnya dipilih menjadi raja di Yerusalem dengan gelar “Baron, dan Penjaga Makam Suci”. Akhirnya, sebagian tentara salib dan sejumlah penziarah belayar pulang mengingat sumpah setia mereka kini telah terpenuhi.[22] Pada masa ini dikenal dengan masa kerajaan latin (karena pasukan tentara salib orang-orang katolik Roma) di Yerusalem.
Jatuhnya kota suci ketangan umat Islam membangkitkan semangat orang Eropa. Kaisar Jerman, Raja Inggris, Raja Perancis mengambil alih komando tentara salib. Setelah berbagai pertempuran Richard dengan Saladin, akhirnya perdamaiyan ditetapkan pada 2 November 1192, dengan ketentuan pantai milik Latin, pedalam milik Muslim, dan penziarah yang datang ketanah suci tidak boleh digangu.[23]

Bab 5 Kesimpulan

          Setelah melihat sejarah Yerusalem yang tercabik-cabik dalam kurun waktu ribuan tahun. Terakir kali Yerusalem merupakan ibu kota Negara yang menjadi sumber kecemburuan bagi Negara-negara sekitarnya terjadi tiga ribu tahun lalu. Sejak saat itu, Yerusalem, dalam tingkatan yang berbeda-beda, telah manjadi tali dalam tari-tambang geopolitik, dengan penguasa-penguasa yang memosisikan diri masing-masing dengan gaya mereka.[24]
            Abraham menjadi bapak orang beriman karena apa yang ia lakukan di Gunung Moria ketika menggegam pisau untuk membutikan seberapa teguh ia meyakini janji Tuhan. Daud duduk di rumah Tuhan di Yerusalem. Dan dalam pemenuhan janji dalam alkitab, dala diri Yesus, yang adalah putra Daud.
            Ketika masa ekspansi kaum Muslim, pengaruh muslim mulai terlihat di Yerusalem, dan dibagunlah Masjid yang kini kita kenal dengan Masjid Al-Aqsa di gunung Moria, dibekas Bait yang dibangun oleh Salomo. Pada masa perang salib, Yerusalem sempat menjadi ibu kota kerajaan latin, dan akhirnya pemimpin Muslim, Saladian berhasil kembali menguasi Yerusalem. Kota ini tetap menjadi daya tari tersendiri sepanzang zaman.

Daftar Pustaka
Anonim. 2002. Alkitab Deutorokanonika. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia.

Hitti, Philip K. 2013. History of the Arabs, Jakarta: Serambi.

Serge Trifkovic. 2002. The Sword of the Prophet. Boston, MA: Regina Orthodox Press.

Wilson Douglas. 2009. 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Wright N.T. 1999. The Milenium Myth. Louisville, KY: Westruminster Jhon Knox.

http://www.koran-sindo.com, Militer Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina” 20 November 2014, diakses tanggal 21 November 2014 pukul 19.00 WIB.


[1] http://www.koran-sindo.com, “Militer Israel Hancurkan Rumah Warga Palestina” 20 November 2014

[2]  Wilson Douglas, 5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2009), hlm. 3.
[3] “seseorang pernah berkata bahwa adanya perperangan yang terus-menerus bukanlah ganguan terhadap daya tarik historis Yerusalem-itulah daya tarik historis Yerusalem.” George Grant, Blood of the Moon (Brentwood, TN: Wolgemuth & Hyatt, 1999), hlm. 16.
[4] Dalam Kitab Kejadian 17:5 “karena itu nama Mu bukan lagi Abram, melainkan Abraham, karena engkau kutetapkan menjadi bapa sejumlah besar bangsa”.
[5] “dalam tradisi Islam Ismail-lah yang dikorbankan”, bandingkan dengan Kejadian 22: 1-19.
[6] Wilson Douglas, Op. Cit., hlm. 4.
[7] Ibid., hlm. 7.
[8] Kota Daud sama artinya dengan Sion, kota Daud diberikan setelah daud berhasil menduduki Yerusalem. lihat kitab 1 Tawarikh 11:7.
[9] Lihat kitab 2 Samuel 7:1-17, 1 Tawarikh 17:1-15.”ini menjadikan Yerusalem berubah menjadi kota suci, karena tabut perjanjian diletakan disana”.
[10] Wilson Douglas, Op. Cit., hlm. 11.
[11] Ibid., hlm. 13.
[12] Ibid., hlm 19.
[13] Ibid.
[14] N.T. Wright, The Milenium Myth, (Louisville, KY: Westruminster Jhon Knox, 1999), hlm. 2-3.
[15] Wilson Douglas, Op. Cit., hlm. 22.
[16] Hitti, Philip K. History of the Arabs, (Jakarta: Serambi, 2013), hlm. 193.
[17] Douglas, Op. Cit., hlm. 24.
[18] Ibid., hlm. 27.
[19] Serge Trifkovic, The Sword of the Prophet (Boston, MA: Regina Orthodox Press, 2002), hlm. 102.
[20] Wilson Douglas, Op. Cit., hlm. 28.
[21] Hitti, Philip K., Op. Cit., hlm 816.
[22] Ibid.
[23] Ibid., hlm. 828-832.
[24] Wilson Douglas, Op. Cit., hlm. 35.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN ILMIAH PROSES PEMBUATAN TAPE KETAN DAN TUAK

Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul ‘’ cara membuat Tape Ketan dan Tuak ’’. Dalam menulis laporan ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Sabaruddin Ahmad S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ilmiah ini dapat terselesaikan. Disini kami juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ilmiah ini. Semoga apa yang diharapkan kami, selaku penulis dapat dicapai dengan sempurna. Singkawang, 14 febuari 2013 Penulis  

laporan ilmiah pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan kacang hijau

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena masih banyak para petani yang belum memaksilmalkan pengunaan pupuk kandang ( kotoran sapi). Penulis melakukan penelitian pertumbuhan tanamankacang hijau dengan persentase pupuk kandang yang berbeda-beda. Dari berbagai dasar-dasar teori telah dipaparkan kandungan-kandungan dalam pupuk kandang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, memang benar bahwa pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan dari penelitian kami, pupuk kandang yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, dan harus sesuai dengan kondisi tanah, contohnya kalau tanah yang memiliki kadar nutrisinya rendah akan membutuhkan presentase pupuk kandang yang lebih banyak. Bab 1 : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah nutrisi. Salah satu sumber nutrisi adalah pupuk

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME              Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Disamping paskan itu, perjuangan mereka juga didukung oleh seluruh umat Islam di berbagai wilayah setempat yang menjadikan “kekuatan” yang dahsyat sehingga mereka dapat melepaskan diri dari belenggu imperialisme. Perjuangan mereka biasanya terwujud dalam bebrapa bentuk kegiatan, seperti (1) gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata, dan (2) gerakan pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan itu. Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitupadatanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh