Skip to main content

Contoh laporan kemajuan pkm penelitian pendidikan sejarah


BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dengan ibu kota di Pontianak. Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Kalimantan Barat berbatasan darat dengan negara bagian Sarawak, Malaysia. Salah satu kecamatan yang berbatasan lagsung adalah kecamatan Entikong, kabupaten Sanggau.

Konsep ketahanan nasional sangat terkait dengan upaya meningkatkan bela negara pada masyarakat perbatasan yang merupakan gambaran dari kehidupan nasional yang ulet dan tangguh sebagai modal dasar dalam pemeliharaan ketahanan nasional. Ketahanan Nasional sebagai landasan konsepsional dalam meningkatkan bela negara adalah merupakan konsepsi pengembangan kekuatan nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh dan menyeluruh, terpadu berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945. (http://www.lemhannas.go.id, diakses 22 september 2014).


Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (SDM) di kawasan perbatasan telah menjadi permasalahan/isu strategis yang perlu mendapat perhatian mendesak dari pemerintah, karena tingkat kualitas SDM yang tersedia akan menjadi faktor penentu dalam upaya peningkatan kesejahteraan kehidupannya di masyarakat. menurut Nuh, sangat positif sekali untuk mencerdaskan anak bangsa di kawasan perbatasan.( http://edukasi.sindonews.com, diakses 22 september 2014).

Berkaitan dengan tujuan pengajaran, pada akhir-akhir ini muncul berbagai fenomena dan rasa kekhawatiran dari masyarakat tentang hasil pengajaran di lembaga pendidikan masih sebatas aspek intelektualitas dan knowledge (pengetahuan), belum mampu mewujudkan perubahan dan terbentuknya sikap seperti yang diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional maupun tujuan nasional, di antaranya adalah sikap kebangsaan (nasionalisme). Fenomena-fenomena seperti masih kuatnya primordialisme kesukuan, kedaerahan, munculnya konflik antar agama merupakan sederetan contoh yang sulit terbantahkan bahwa tujuan pendidikan untuk menumbuhkan sikap (aspek afektif) nasionalisme masih memerlukan proses yang cukup panjang.

Pendidikan sejarah di Indonesia diajarkan mulai dari tingkatan Sekolah Dasar sampai tingkat Perguruan tinggi. Sudah selayaknya nasionalisme tertanam kuat di masyrakat Indonesia, khususnya daerah perbatasan sebagai garda terdepan Indonesia.

Menurut Ernest Renan (1982) dalam (Kalean, 2010: halaman 128) Bangsa adalah suatu hasil sejarah. Berpacu dari pernyataan tersebut dapat diasumsikan bahwa suatu sifat nasionalisme sebuah bangsa adalah hasil perwujudan peristiwa masa lalu yang terjadi di dalam lingkup sekitar bangsa tersebut.

Aktualisasi dari nasionalisme pada dasarnya merupakan refleksi dari semangat cinta tanah air. Pada masa sekarang, ketika bangsa ini telah merdeka namun dihadapkan dengan berbagai persoalan baik ekonomi, sosial, budaya, maupun bidang lain, tuntutan patriotisme dan rakyat sangat dinantikan dalam bentuk yang berbeda.

Pendidikan sejarah pada masyarakat Entikong diperlukan guna menanamkan rasa nasionalisme sebagai upaya ketahanan nasional, maka dari itu peniliti tertarik untuk meneliti tentang “Peran Pendidikan Sejarah Terhadap Ketahanan Nasional Masarakat Daerah Perbatasan (Studi Kasus Pembelajaran Sejarah di Sekolah Menengah Atas Kecamatan Entikong Kabupaten Sanggau Provinsi Kalimantan Barat)”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh pendidikan sejarah terhadap ketahanan nasional masyarakat di perbatasan Entikong Kalimantan Barat?

2. Bagaimana persepsi siswa SMA di kecamatan Entikong kabupaten Sanggau provinsi Kalimantan Barat terhadap Pendidikan sejarah?

3. Mengetahui daya dukung dan hambatan masyarakat di daerah perbatasaan kecamatan Entikong kabupaten Sanggau provinsi Kalimantan Barat dalam hal ketahanan nasional khususnya dibidang sosial budaya?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini antara lain sebagai berikut:

1. Mengetahui pengaruh pendidikan sejarah terhadap ketahanan nasional masayarakat perbatasan Entikong Kalimantan Barat.

2. Mengetahui persepsi siswa SMA di kecamatan Entikong kabupaten Sanggau provinsi Kalimantan Barat terhadap Pendidikan sejarah.

3. Mengetahui daya dukung dan hambatan masyarakat di daerah perbatasaan kecamatan Entikong kabupaten Sanggau provinsi Kalimantan Barat dalam hal ketahanan nasional khususnya dibidang sosial budaya.

BAB 2. TARGET LUARAN

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut:

Secara Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemahaman terhadap kajian Pendidikan sejarah.

2. Sebagai sumber informasi dan bahan bacaan bagi pengembangan penelitian sejenis dimasa yang akan datang.

Secara Praktis

1. Sebagai bahan masukan untuk guru sejarah guna pembinaan semangat nasionalisme anak perbatasan khususnya di Entikong Kalimantan Barat.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi gambaran dan masukan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan-kebijakan dalam hal ketahanan nasional sejak dini kususnya daerah perbatasan Entikong Kalimantan Barat.

BAB 3. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata lisan maupun tulisan. menurut Jannice McDrury (1999) dalam (Lexy Moleong, 2010:248) tahap analisis data kualitatif adalah:

1. Membaca dan mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

2. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

3. Menuliskan “model” yang ditemukan.

4. Koding yang telah dilakukan

3.2. Waktu dan lokasi penelitian

Waktu : Bulan ke-3.

Lokasi : Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikuonto, 2006:118). Variabel dalam penelitian ini adalah pemahaman sejarah pada siswa di SMA perbatasan di Entikong Kalimantan barat, upaya pembinaan semangat nasionalisme dan faktor-faktor untuk meningkatkan ketahanan nasional masyarakat perbatasan.

3.4. Tehnik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan sedangkan data sekunder diperoleh dari instansi-instansi yang terkait, perpustakaan atau penelitian-penelitaian lain yang dianggap relevan. tehnik pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan beberapa metode yaitu:

a. Observasi (pengamatan)

Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Penelitian ini ingin melihat bagaimana kondisi kehidupan masyarakat di Entikong, cara belajar yang diterapkan serta prilaku-prilaku perserta didik SMA di kecamata Entikong.

b. Wawancara

Interview atau disebut juga wawancara atau kuisioner lisan adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Suharsimi Arikunto 1991: 126).

Wawancara dilakukan dengan bertanya lagsung kepada responden dengan mengunakan pedoman wawancara. Wawancara dilakukan untuk mengetahui tanggapan dari responden mengenai pembelajaran sejarah. Wawancara juga dilakukan kepada guru, pemerintah dan masyarakat di Entikong, Kalimantan Barat.

c. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi biasa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dalam studi dokumentasi merupakan perlengkapan dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, karena hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih dapat dipercaya kalau didukung oleh foto-foto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada (Sugiyono, 2010: 329).

3.5. Tehnik analisis data

Proses analisis data dalam penelitian ini dilakukan atau dilaksanakan melalu empat tahap yaitu : tahap pengumpulan data, reduksi data, menyususn dalam satuan, memeriksa keabsahan data. menurut (Lexy Moleong, 2010:247) keempat tahap dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengumpulan data, data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam lapangan yang terdiri dari dua aspek yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi merupakan data alami yang berisi tentang apa yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, komentar, dan tafsiran peneliti tentang temuan yang dijumpai dan merupakan bahan rencana pengumpulan data untuk tahap selanjutnya.

b. Reduksi Data, dilakukan dengan jalan melakukan abstraksi, abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang inti, proses dan pernyataan-pernyataan perlu juga sehingga tetap berada didalamnya.

c. Menyusun dalam satuan “satuan” ini dikategorikan, kategori ini dibuat sambil melakukan koding.

d. Memeriksa keabsahan data, setelah tahap ini dilakukan penafsiran data.

Selanjutnya menurut Jannice McDrury (1999) dalam (Lexy Moleong, 2010:248) tahap analisis data kualitataif adalah:

a. Membaca atau mempelajari data, menandai kata-kata kunci dan gagasan yang ada dalam data.

b. Mempelajari kata-kata kunci itu, berupaya menemukan tema-tema yang berasal dari data.

c. Menuliskan “model” yang ditemukan.

d. Koding yang telah dilakukan.

BAB 4. HASIL YANG DICAPAI

1.1. Pengaruh Negara Asing di Daerah Perbatasan

Wilayah perbatasan Entikong memang dikenal sebagai pintu perbatasan darat terbesar Negara Indonesia dengan Malaysia, dimana kertegantungan akan ekonomi dari Malaysia sangatlah tidak bisa dibendung lagi. Akses yang sangat mudah dan terjakau membaut mereka lebih suka berbelanja di Malaysia ketimbang di Pontianak karena akses sangat jauh ditambah lagi infrastuktur yang memperihatinkan, seperti kondisi jalan yang rusak parah.

Dari hasil observasi di Entikong, rata-rata barang kebutuhan pokok dan kebutuhan lainya adalah produk dari luar atau Malaysia. Hal ini bisa dijelaskan karena akses menuju wilayah Malaysia sangat mudah karena didukung oleh akses yang sangat mudah. Jika dibandikan harus berbelanja di Sanggau atau Pontianak akan membutuhkan biaya yang sangat besar ditambah lagi infrastuktur jalan sangat tidak mendukung.

Dari hasil wawancara dengan pemerintah setempat dan masyarakat jelas memang pada dasarnya kegiatan ekonomi sangat bergantung dengan Negara tetangga. Bahkan akses untuk kesehatan, mereka lebih suka berobat di Kota Kucing yang hanya memakan waktu 1,5 Jam perjalanan dari Entikong dengan bus. Bahkan melalui pengamatan peneliti, dari kendaraan saja banyak penduduk di Entikong yang memiliki mobil dengan plat Malaysia khususnya plat Negara bagian Serawak.

Padahal Entikong sebagai wilayah yang berbatasan darat dengan wilayah Negara Malaysia sangat butuh perhatian, perhatian bukan hanya sebatas menempatkan pasukan Militer tapi yang lebih utama dan terutama adalah perhatian dibidang Ekonomi, Pendidikan dan Kesehatan atau tidak lain adalah sosial budaya.

1.2. Konsep Ketahanan Nasional ditinjau dari Nasionalisme Masyarakat Perbatasaan

Ketahanan Nasional merupakan pendekatan yang digunakan bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya (Wirnano: 2014). Unsur ketahan nasional di Indonesia diistilahkan dengan unsur kekuatan nasional yaitu gatra. Unsur-unsur kekuatan nasional Indonesia dikenal dengan nama Asta Gatra yang terdiri atas Tri Gatra dan Panca Gatra. Tri gatra adalah aspek alamiah yang terdiri atas penduduk, sumber daya alam, dan wilayah. Panca gatra adalah adalah aspek sosial yang terdiri atas ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan keamanan (Wirnano: 2014:220).

Persepsi yang sama di antara warga masyarakat tentang sejarah dapat menyatukan diri kedalam suatu bangsa. Persepsi yang sama tentang masa lalu, seperti sama-sama menderita karena penjajahan tidak hanya melahirkan solidaritas, tetapi juga melahirkan tekat dan tujuan yang sama antar anggota masyarakat.

Nasionalisme berasal dari kata nation yang berarti bangsa. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Ali dkk., 1994:89), kata bangsa memiliki arti: (1) kesatuan orang yang bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya serta berpemerintahan sendiri: (2) golongan manusia, binatang, atau tumbuh-tumbuhan yang mempunyai asal-usul yang sama dan sifat khas yang sama atau bersamaan; dan (3) kumpulan manusia yang biasanya terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam arti umum, dan yang biasanya menempati wilayah tertentu di muka bumi. Nasionalisme bangsa Indonesia terbentuk karena bangsa Indonesia memiliki persamaan nasib khususnya dalam hal sejarahnya dimana bangsa Indonesia sama-sama merasakan penjajahan Belanda.

Karena keterbatasan kemampuan peneliti jadi fokus penelitian adalah peran pendidikan sejarah terhadap ketahanan nasional. Dan lebih khusus lagi ketahanan nasional dalam bidang sosial budaya yang mana sosial budaya mencakup salah satunya adalah cinta tanah air atau nasionalisme.

Penelitan ini adalah penelitain Kualitatif. Penelitin mengambil sampel di SMK Kecamatan Entikong dan pemerintah setempat khususnya kepala Bapeda Kabupaten Sanggau dan Camat Entikong yang waktu itu diwakili eleh kepala bidang Kemasyarakatan serta masyarakat di Entikong. Di SMK Negri 01 Entikong diambil pada kelas XI TKJ dengan sampel siswa sebanyak 29 orang. Sedangkan untuk SMK YLB Entikong difokuskan pada kelas X Akutansi dengan sampel siswa sebanyak 26 orang. Serta para guru yang ada.

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa SMK Negri 01 Entikong dan SMK YLB Entikong terdapat pengertian yang berbeda-beda tentang Nasionalisme, siswa yang menjadi fokus penelitaian mempunyai tanggapan yang berbeda. Pada dasarnya hasil jawaban para siswa seputar kata Nasionalisme adalah merujuk pada kesaman sejarah atau senasib seperjuangan. Ini dibuktikan ketika peneliti mengajukan pertanyaan apa yang membuat anda mencintai bagsa Indonesia dan jawaban para siswa adalah karena kesamaan akan sama-sama dijajah oleh bangsa asing.

Sampel peneliti juga mempunyai mempunyai jawaban yang sama seputar apa yang membauat mereka bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia. Semua menjawab dengan jawaban yang hampir sama yaitu bangsa Indonesia yang beragam baik suku, agama, budaya dan lain-lain.

Semangat nasionalisme siswa juga dapat dilihat dari semangat mereka untuk bersekolah, walau mereka harus menginap ditempat penginapan atau kos-kosan mereka tetap semangat untuk bersekolah. Karena rata-rata anak-anak perbatasan tinggal jauh dari pusat kecamatan.

1.3. Pemahaman Sejarah dengan Perkembangan Nasionalisme di Daerah Perbatasan

Fungsi pendidikan sejarah adalah untuk memahami kekinian dan membuat keputusaan (Pusat Kurikulum, 2006). Menurut Ernest Renan (1982) dalam (Kalean, 2010: halaman 128) Bangsa adalah suatu hasil sejarah. Jadi bangsa Indonesia terbentuk karena kesamaan akan sejarah.

Dari hasil wawancara dan observasi, hasil yang didapatkan untuk pemahamaan sejarah mereka bisa dikatakan baik, ini terbukti mereka memahami sejarah perjuangan bangsa, seperti peristiwa disekitar detik-detik Proklamasi kemerdekaan Indonesia. Mereka tahu tentang para pahlawan seprti saat peneliti melakukan wawancara salah satu siswa bisa menjelasakan sosok Bung Hata dengan sangat baik, dan siswa ini berkata di sangat menyukai tokoh tersebut.

Pendidikan sejarah sendiri untuk sampel penelitian yang kebetulan penelitian ini dilakukan di SMK, mata pelajaran pendidikan sejarah sendiri hanya mereka dapatkan satu semester saja itupun menjadi satu dengan mata pelajaran Ilmu Sosial. Tapi para siswa dapat memahami sejarah, khususnya sejarah nasional Indoensia dengan baik, ini dikarenakan perajaran sejarah sudah mereka dapatkan sejarah mereka duduk di bangku SD.

Ini adalah surat dari siswa SMK YLB Entikong:

“Saya dan teman-tman sekelompok sangat mencintai dan sayang terhadap bangsa Indonesia karena saya dan teman-teman sekelompok adalah warga Negara bangsa Indonesia”Tertanda Dominikus.

BAB 5. POTENSI HASIL

Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah tercapainya ketahan nasional dibidang sosial budaya agar kedepanya masayarakat di kawasan perbatasan khususnya di Entikong Kalimantan Barat menjadi garda terdepan dalam hal bela Negara.

Pendidikan sejarah menjadi dasar terbentuknya rasa nasionalisme masyarakat di daerah perbatasan khususnya dan masyarakat Indonesia umumnya.

Diharapkan penilitian ini dapat menjadi rujukan untuk pemerintah supaya lebih memperhatikan kondisi wilayah perbatasan Indonesia, sehingga pemerintah dapat membangun sarana dan prasarana infrastruktur untuk kemajuan masyarakat diwilayah perbatasan.

BAB 6. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

Rencana tahapan berikutnya adalah melaksanakan seminar sebagai publikasi dari hasil penelitian, agar hasil penelitian ini dapat menjadi rujukan ilmiah khususnya dilingkungan Universita Sebelas Maret. Menyusun laporan akhir. Persiapan untuk mengikuti PIMNAS di Universitas Haluoleo.

Comments

Popular posts from this blog

LAPORAN ILMIAH PROSES PEMBUATAN TAPE KETAN DAN TUAK

Kata Pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah kepada hamba-Nya, khususnya bagi penulis yang telah mampu menyelesaikan laporan ilmiah yang berjudul ‘’ cara membuat Tape Ketan dan Tuak ’’. Dalam menulis laporan ilmiah ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala, sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Selain itu kami juga mengucapkan terima kasih kepada Sabaruddin Ahmad S.Pd, selaku guru pembimbing yang telah memberikan dorongan dan motivasi sehingga laporan ilmiah ini dapat terselesaikan. Disini kami juga menyampaikan, jika seandainya dalam penulisan laporan ilmiah ini terdapat hal – hal yang tidak sesuai dengan harapan, untuk itu kami dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun demi kesempurnaan laporan ilmiah ini. Semoga apa yang diharapkan kami, selaku penulis dapat dicapai dengan sempurna. Singkawang, 14 febuari 2013 Penulis  

laporan ilmiah pengaruh pupuk kandang terhadap pertumbuhan kacang hijau

Abstrak Penelitian ini dilatarbelakangi oleh karena masih banyak para petani yang belum memaksilmalkan pengunaan pupuk kandang ( kotoran sapi). Penulis melakukan penelitian pertumbuhan tanamankacang hijau dengan persentase pupuk kandang yang berbeda-beda. Dari berbagai dasar-dasar teori telah dipaparkan kandungan-kandungan dalam pupuk kandang. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, memang benar bahwa pupuk kandang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau. Dan dari penelitian kami, pupuk kandang yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria tertentu, dan harus sesuai dengan kondisi tanah, contohnya kalau tanah yang memiliki kadar nutrisinya rendah akan membutuhkan presentase pupuk kandang yang lebih banyak. Bab 1 : Pendahuluan A. Latar Belakang Masalah Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang berperan sebagai produsen di muka bumi ini. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman, salah satunya adalah nutrisi. Salah satu sumber nutrisi adalah pupuk

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME

KEMERDEKAAN NEGARA- NEGARA ISLAM DARI IMPERIALISME              Gagasan nasionalisme yang diikuti dengan berdirinya partai-partai politik merupakan modal utama umat Islam dalam perjuangannya untuk mewujudkan negara merdeka yang bebas dari pengaruh politik Barat. Disamping paskan itu, perjuangan mereka juga didukung oleh seluruh umat Islam di berbagai wilayah setempat yang menjadikan “kekuatan” yang dahsyat sehingga mereka dapat melepaskan diri dari belenggu imperialisme. Perjuangan mereka biasanya terwujud dalam bebrapa bentuk kegiatan, seperti (1) gerakan politik, baik dalam bentuk diplomasi maupun perjuangan bersenjata, dan (2) gerakan pendidikan dan propaganda dalam rangka mempersiapkan masyarakat menyambut dan mengisi kemerdekaan itu. Negara berpenduduk mayoritas muslim yang pertama kali berhasil memproklamasikan kemerdekaannya adalah Indonesia, yaitupadatanggal 17 Agustus 1945. Indonesia merdeka dari penjajahan Jepang setelah Jepang dikalahkan oleh