Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

PENGERTIAN KAUSALITAS SEJARAH

Menurut Sartono Kartodirdjo halaman 93, 95, dan 97, apabila pengungkapan sejarah terutama bersifat deskriptif. Maka fakta-fakta yang disebut terutama bersangkutan dengan apa, siapa, kapan, dimana, dan bagaimana. Dengan mengetahui data deskriptif itu sebagian besar keingintahuan sejarah kita akan terpenuhi. Dalam jawaban terhadap bagaimana peristiwa itu, pada umumnya telah tercakup beberapa keterangan tentang sebab akibatnya, meskipun tetap dinyatakan secara eksplisit, hanya inplisit saja.             Meskipun biasanya masalah sebab-akibat tidak menyangkut yang sedemikian besarnya serta kompleksnya, namun dalam melacak sebab-sebab suatu peristiwa itu lebih diperhatikan sebab-sebab jangka panjang.          Menunjukan kausalitas sesungguhnya merupakan inti dari penjelasan sejarah yang diharapkan dari penjelasan itu tidak lain diperoleh jawaban terhadap pertanyaan mengapa terjadi peristiwa it...

ILMU BANTU DALAM KAJIAN SEJARAH

Menurut Kuntowijoyo dari buku “Pengantar Ilmu Sejarah” tahun 1995 dan diperbarui pada tahun 2013 halaman 65, ilmu bantu ialah ilmu yang berguna untuk kajian sejarah. Di antara ilmu bantu ialah numismatics (ilmu mata uang dan medali), heraldry (ilmu alat-alat pengabsahan kekuasaan, genealogi, upacara), sigillography (ilmu tentang segel), dan chronology (ilmu tentang urutan peristiwa). Di antara ilmu-ilmu bantu yang akhir-akhir ini menjadi penting ialah sosiologi, antropologi, dan ilmu politik. a.        Sosiologi Banyak konsep sosiologi berguna dalam penulisan sejarah, seperti perubahan sosial, mobilitas sosial, dan stratifikasi sosial. b.       Antropologi Antropologi budaya sangat berguna dalam penulisan sejarah kebudayaan. Antropologi politik dapat digunakan dalam penelitian sejarah politik. c.        Ilmu Politik Sejarawan yang akan menulis sesuatu tentang politik, ada baiknya belajar ...

SEJARAH LISAN DALAM KAJIAN SEJARAH KONTEMPOREL

Menurut Helius Sjamsudin dalam bukunya berjudul “Metodologi Sejarah” tahun 2007 halam 102-103, sejarah lisan yaitu ingatan pertama yang dituturkan secara lisan oleh orang-orang yang diwawancarai oleh sejarawan. Seorang veteran perang kemerdekaan indonesia atau diplomat yang aktif dalam perundingan dengan Belanda misalnya, mereka adalah produk sumber sejarah lisan.             Sejarah lisan ini banyak digunakan di Inggris dan negara-negara barat lainnya terutama untuk sejarah sosial sejak tahun 1960-an (Tosh, 1984 :172). Tetapi di Indonesia tidak terbatas untuk sejarawan sosial saja tetapi juga sejarah politik dan lisan ini dikelola oleh arsip nasional di Jakarta.

EMPAT LANGKAH DALAM METODE SEJARAH

Menurut Prof. Dr. Hj. Nina Herlina Lubis, M.S. dalam Metode Sejarah tahun 2008, beliau memaparkan empat langkah metode sejarah, yaitu sebagai berikut. 1)       Heuristik Heuristik artinya mencari dan mengumpulkan sumber-sumber sejarah yang terkait dengan topik penelitian. Sumber sejarah berserakan dimana-mana, baik di perpustakaan, arsip, atau museum. Tugas pertama sejarawan dalam menulis sejarah adalah mencari dan mengumpulkan sumber yang berserakan itu. 2)       Kritik Kritik dilakukan oleh sejarawan manakala sumber-sumber sejarah telah dikumpulkan. Bisa dikatakan proses kedua ini adalah proses penyeleksian sumber. Sumber itu banyak dan harus diseleksi sesuai kebutuhan sejarawan. Proses kritik meliputi dua macam yaitu kritik eksternal dan internal.

PENGERTIAN-PENGERTIAN SEJARAH

Menurut Kuntowijoyo dari buku “Pengantar Ilmu Sejarah” tahun 1995 dan diperbarui pada tahun 2013 halaman 10-14, beliau mendefinisikan sejarah menjadi empat pengertian: 1)       Sejarah ialah ilmu tentang manusia, artinya sejarah hanya bercerita tentang manusia, akan tetapi juga bukan cerita tentang masa lalu manusia secara keseluruhan. 2)       Sejarah ialah ilmu tentang waktu, dibagi menjadi empat hal, antara lain sebagai berikut. i.                     Perkembangan, manusia berkembang dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks. ii.                   Kesinambungan, manusia melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. iii.                 Perubahan, manusia mengalamai per...

PENGERTIAN ETNIK ATAU SUKU BANGSA

Konsep Etnik atau suku bangsa . Etnisitas berhubungan erat dengan beberapa konsep etnik 1) Etnik ( ethnic ) berasal dari bahasa Yunani eovikos , secara harafiah digunakan untuk menerangkan keberadaan sekelompok penyembah berhala atau kafir. Dalam perkembangannya istilah etnik mengacu pada kelompok yang fanatic dengan ideologinya Para ahli ilmu sosial menganalogikan kelompok etnik sebagai sekelompok penduduk yang mempunyai kesamaan sifat-sifat kebudayaan, misal; bahasa, adat-istiadat, perilaku budaya, karakteristik budaya, serta sejarah.

Sejarah dan Perkembangan Tarekat di Indonesia

Hasil kajian dan proyeksi banyak pakar futurologi, diantaranya Naishitt dalam bukunya Megatrends 2000, yang menyatakan bahwa salah satu trend besar abad ke 21 adalah religious revivalism. Diawal era modern, hamper semuai lmuwan Barat menyataka nbahwagelombang modernisasi yang dimotori oleh perkembangan pesat sains dan teknologi akan menyingkirkan polapikir religious dan cirri kehidup anmistis. Ketika era modern mencapai puncaknya dan menimbulkan reaksi terhadap kegagalan modernisme menciptakan kebahagiaan manusia yang hakiki.

Sejarah VOC di Indonesia

Para Pedagang Dan Pejuang (1602-1652) Di masa pembentukan gabungan umum generale verinigde geoctroyeerde Oost indische Compagnie (persatuan umum persekutuan dagan hindia belanda), secara singkat dan disebut VOC. VOC didirikan pada bulan maret 1602, sesudah perundingan yang lama dan sulit antara staten Generaal (dewan perwakilan), yang wail utamanya adalah pengacara hollann yang terkenal, johan van Olden-barneveldt, dan para pengurus perusahaan dagang hollan dan perusahaan zeeland, yang telah dibentuk antara 1596 dan 1602 untuk berdagang di kepulauan hindia timur.

Tradisi Pesantren

Tradisi pesantren merupakan kerangka sistem pendidikan Islam tradisional di Jawa dan Madura, yang dalam perjalanan sejarahnya telah menjadi obyek penelitian para sarjana yang mempelajari Islam di Indonesia. Beberapa kumpulan karangan tentang pesantren yang ditulis oleh sekelompok intelektual Islam di Indonesia turut membantu menambah pengetahuan kita tentang pesantren. Tetapi karangan-karangan ini belum membahas pesantren dalam kaitannya secara luas dengan struktur sosial, keagamaan dan politik dari masyarakat Islam di pedesaan di Jawa. 1.     Pola Umum Pendidikan Islam Tradisional Untuk dapat memahami hakekat daripada pesantren, perlulah kita terlebih dahulu memahami ciri-ciri pendidikan Islam tradisional di Jawa dan Madura. Disini penulis mengambil studi kasus tentang dua lembaga pesantren di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA ISLAM KE INDONESIA

Hikayat Radja-Radja Pasai dan Sedjarah Melayu adalah sumber tertua dari kita sendiri yang dapat diperbuat pegangan untuk menetapkan kepastian mengenai : a)       Abad pemasukan Islam sekaligus dengan pengembangannya tanpa tertegun-tegun oleh faktor lain, b)       Dari mana datangnya, c)       Daerah mulainya dan cara kesukarelaan pengembangannya Dengan mempergunakan “Sedjarah Melayu” sebagai pegangan, maka peng-Islaman berlangsung berturut dalam tempo yang dapat dikatakan serentak dan pendek menurut gilirannya: Barus, Lameri (Lamuri), Aru, Perlak dan Pasai.

Jurusan Ilmu Sejarah

banyak orang yang bertanya apa sih jurusan Ilmu Sejarah itu?, sebagai seorang yang kuliah di Jurusan Ilmu Sejarah, saya akan mendeskripsikan apa yang menjadi kajian dalam Jurusan Ilmu Sejarah. berikut adalah penjelasan saya menurut buku Pengantar Ilmu Sejarah karya DR. Kuntowijoyo. Definisi sejarah Sejarah biasa diartikan sebagai sesuatu atau peristiwa yang telah terjadi dimasa lalu. Namun sebenarnya, sejarah adalah rekonstrkusi masa lalu. Jangan mendeskripsikan sebagai pembangunan kembali masa lalu untuk kepentingan masa lalu itu sendiri, itu bukan dinamakan sejarah. Lalu sesuatu yang diirekonstruksi sejarah adalah sesuatu yang telah dialami oleh seseorang, dari perkataannya, dari pekerjaannya, dari perasaannya, dan lain sebagainya. Sejarawan dapat menulis apa saja, dengan memenuhi syarat untuk disebut sebagai sejarah.